1. Pembersihan lahan untuk mempermudah proses pengukuran dan pengerjaan bangunan.
2. Pengukuran Lokasi : pengukuran lokasi dilakukan oleh surveyor menggunakan berbagai alat ukur tanah. Pengukuran yang dilakukan antara lain batas-batas tanah, kontur atau kondisi elevasi tanah, pembuatan titik BM (BenchMark) untuk mempermudah dalam proses pengerjaan.
3. Melakukan Tes keadaan atau kondisi lapisan tanah dengan cara mengebor tanah. Data-data ini digunakan untuk proses perencanaan pondasi, yang akan berpengaruh pada bangunan yang akan direncanakan ataupun yang akan dibangun.
4. langkah selanjutnya adalah mengkondisikan tanah supaya siap untuk dibangun. Sebagai contoh adalah mengkondisikan tanah rawa untuk dibangun pelabuhan & jembatan, maka digunakan pasir urug untuk menimbun rawa tersebut, tentunya dengan bermacam-macam teknologi ataupun metode. misalnya menggunakan lapisan geotextile supaya pasir urug tidak bercampur dengan lumpur.
5. Pembuatan atau perbaikan akses jalan untuk masuknya material. Perbaikan-perbaikan dilakukan supaya memperlancar proses pembangunan. Jika akses belum ada, maka harus dibuat, contoh pembuatan Jetty atau pelabuhan bongkar muat material yangdatang dari sungai.
6. Pembuatan kantor sementara / direksi keet di lokasi proyek. Sebagai tempat kerja para karyawan yang bekerja atau bertugas di lokasi proyek.
Demikian beberapa hal yang bisa saya bagi dengan para pembaca, jika ada yang ingin menambahi, silahkan tulis di kolom komentar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik.